Cara Cermat Menentukan Jodoh

Menentukan jodoh yang tepat (inmagine)
Suatu malam teman saya pernah berkata, “Mau dapat cewek saja harus belajar.” Jujur, saya tersinggung dengan perkataanya saat itu. Dua minggu kemudian, dia jadian dengan seorang cewek. Tapi, saya curiga karena dia mendapatkanya dengan begitu mudah. Berselang kurang lebih tiga minggu, salah satu dari teman wanita saya mendapati bahwa ternyata, si cewek sudah punya pacar sebelumnya. Terilhami kisah itu, saya pun berusaha mencari metode guna mengenali pasangan kita dalam waktu singkat. Lalu, terciptalah artikel ini.


Pengantar
            Tahukah anda bahwa selera banyak ditentukan oleh unsur-unsur biologis? seperti kesabaran yang dipengaruhi serotonin, kecerdasan yang dipengaruhi testosterone, dan spontanitas yang dipengaruhi dopamin. Secara tidak sadar sebenarnya manusia sudah menentukan jodohnya dengan tujuan untuk bertahan hidup (kesintasan). seseorang mungkin saja jatuh Cinta karena ingin mempertahankan atau melengkapi ciri genetiknya.

“Kita mencinta karena, hanya itulah petualangan sesungguhnya.”
Nikki Giovanni

Seleksi Seksual
            Darwin kesal saat melihat beberapa kejadian di alam: Bulu ekor merak, jengger ayam jago, tutul macan, dan surai singa. Dia berpikir, “Kenapa semua aksesoris yang tidak berguna bagi kesintasan, justru menempel pada banyak makhluk hidup?” Kita juga melihat banyak ciri sekunder lainya pada manusia: Suara berat, janggut, mata lebar, hidung kecil, bibir penuh, dst. Hal inilah yang membuat Darwin mengajukan teori kedua selain seleksi alam, yaitu seleksi seksual.
Alam memberikan kita banyak hal guna memenangkan jodoh terbaik. Hanya terkadang, kita lupa hal itu dan malah menjadi orang lain guna menarik lawan jenis. Penelitian menunjukan: Pada 18 bulan pertama hubungan, manusia cenderung tidak menunjukan kepribadian asli. Baru setelahnyalah, sindrom-sindrom itu mulai bermunculan dan kita akan terkejut. Untuk mengetahui siapa sebenarnya anda dan orang yang anda pacari. Mari ikuti tes berikut!

Petunjuk pengisian
Tanggapi pernyataan-pernyataan di bawah dengan memilih: Sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), setuju (S), atau sangat setuju (SS). Ada tiga cara memandang hasil anda dalam kuesioner mana pun: Tes itu bisa saja menangkap siapa anda sebenarnya, siapa anda menurut diri anda sendiri, atau bagaimana anda ingin dipandang oleh orang lain. Jadi, berhati-hatilah mengisinya!

Skala A
1. Menurut saya, situasi yang tak terduga mampu membangkitkan semangat.
STS    TS    S    SS
2. Saya bertindak tanpa dipikir masak-masak.
STS    TS    S    SS
3. Saya bosan bila harus melakukan hal yang itu-itu saja.
STS    TS    S    SS
4. Saya punya banyak sekali minat.
STS    TS    S    SS
5. Saya lebih optimistis daripada kebanyakan orang
STS    TS    S    SS
6. Saya lebih kreatif bila dibanding kebanyakan orang.
STS    TS    S    SS
7. Saya selalu mencari pengalaman baru.
STS    TS    S    SS
8. Saya Selalu melakukan hal-hal baru.
STS    TS    S    SS
9. Saya lebih antusias dibanding kebanyakan orang.
STS    TS    S    SS
10. Saya bersedia mengambil resiko demi melakukan apa yang ingin saya lakukan.
STS    TS    S    SS
11. Saya gelisah jika harus diam di rumah berapa lama pun.
STS    TS    S    SS
12. Teman-teman saya akan berkata bahwa saya adalah orang yang sangat ingin tahu.
STS    TS    S    SS
13. Saya mempunyai lebih banyak energi daripada kebanyakan orang.
STS    TS    S    SS
14. Di saat libur saya ingin bebas melakukan apa saja yang kelihatanya menyenangkan.
STS    TS    S    SS

TOTAL = …
Skala B
1. Menurut saya rutinitas yang mantap dan tidak berubah (ajek) membuat hidup menjadi tertib dan menyenangkan.
STS    TS    S    SS
2. Saya mempertimbangkan (dan mempertimbangkan lagi) setiap pilihan dengan cermat sebelum membuat rencana.
STS    TS    S    SS
3. Manusia seharusnya berperilaku sesuai dengan standar-standar norma/kepantasan perilaku yang mapan.
STS    TS    S    SS
4. Saya senang membuat rencana jauh sebelumnya.
STS    TS    S    SS
5. Secara umum, menurut saya mengikuti peraturan itu adalah hal yang penting.
STS    TS    S    SS
6. Bagi saya memelihara harta milik saya adalah prioritas utama.
STS    TS    S    SS
7. Teman-teman dan keluarga saya akan bilang bahwa saya menganut/mengikuti nilai-nilai tradisi.
STS    TS    S    SS
8. Saya cenderung teliti dalam tugas-tugas saya.
STS    TS    S    SS
9. Saya cenderung berhati-hati tapi, bukan takut.
STS    TS   S    SS
10. Orang seharusnya berperilaku dengan cara-cara yang menurut moral benar.
STS    TS    S    SS
11. Menghormati otoritas/kekuasaan yang sah itu penting.
STS    TS    S    SS
12. Saya lebih memilih punya teman yang setia daripada teman yang menarik.
STS    TS    S    SS
13. Kebiasaan yang sudah lama mapan/mantap harus dihormati dan dipertahankan.
STS    TS    S    SS
14. Saya senang bekerja di jalur yang (tahap per tahap) langsung menuju penyelsaian tugas.
STS    TS    S    SS

TOTAL = …
Skala C
1. Saya mudah memahami mesin-mesin rumit.
STS    TS    S    SS
2. Saya menikmati percakapan yang kompetitif/bersaing.
STS    TS    S    SS
3. Saya penasaran terhadap aturan dan pola yang mengatur sistem-sistem.
STS    TS    S    SS
4. Saya lebih analitis dan logis daripada kebanyakan orang.
STS    TS    S    SS
5. Saya mendalami topik-topik intelektual secara tuntas dan teratur.
STS    TS    S   SS
6. Saya mampu memecahkan masalah tanpa membiarkan emosi menghalangi.
STS    TS    S    SS
7. Saya senang mencari tahu cara kerja benda-benda.
STS    TS    S    SS
8. Saya berpandangan praktis (ambil yang paling gampang).
STS    TS    S    SS
9. Berdebat adalah cara yang baik untuk mengadu akal saya dengan akal orang lain.
STS    TS    S    SS
10. Saya tidak sulit menentukan pilihan, bahkan bila mula-mula beberapa alternatif tampak sama baiknya.
STS    TS    S    SS
11. Bila saya membeli sebuah mesin baru (seperti kamera, komputer, atau mobil), saya ingin mengetahui semua ciri teknisnya.
STS    TS    S    SS
12. Saya cenderung menghindari nuansa (maksud halus) dan mengatakan apa persisnya yang saya maksud (blak-blakan).
STS    TS    S    SS
13. Saya rasa bersikap lugas (langsung ke intinya) itu penting.
STS    TS    S    SS
14. Saat mengambil keputusan, saya cenderung berpegang pada fakta daripada terpengaruh oleh perasaan orang lain.
STS    TS    S    SS

TOTAL = …
Skala D
1. Saya senang mengetahui kebutuhan dan perasaan terdalam teman-teman saya.
STS    TS    S    SS
2. Saya sangat menghargai keakraban emosi yang mendalam dalam hubungan saya.
STS    TS    S    SS
3. Tak peduli apa yang logis, umumnya saya mendengarkan kata hati saat mengambil keputusan-keputusan penting.
STS    TS    S    SS
4. Saya sering memergoki diri saya melamun.
STS    TS    S    SS
5. Saya bisa berubah pikiran dengan mudah.
STS    TS    S    SS
6. Setelah menonton film yang emosional, sering saya masih merasa terharu beberapa jam kemudian.
STS    TS    S    SS
7. Saya dengan jelas membayangkan hal-hal indah dan mengerikan menimpa diri saya.
STS    TS    S    SS
8. Saya sangat peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
STS    TS    S    SS
9. Saya sering mendapati diri tenggelam dalam pikiran saya di siang hari.
STS    TS    S    SS
10. Saya merasakan emosi/perasaan lebih dalam daripada kebanyakan orang.
STS    TS    S   SS
11. Saya memiliki imajinasi yang hidup.
STS    TS    S    SS
12. Bila saya terjaga/terbangun dari mimpi yang jelas, saya perlu beberapa detik untuk kembali ke realitas.
STS    TS    S    SS
13. Sewaktu membaca, saya senang sekali bila si penulis menyimpang sejenak untuk mengatakan sesuatu yang indah atau bermakna.
STS    TS    S    SS
14. Saya sangat berempati.
STS    TS    S    SS

TOTAL = …
Pengukuran Nilai
Setelah selesai lalu, hitung totalnya berdasarkan skala masing-masing! Beri nilai nol (0) untuk STS, satu (1) untuk TS, dua (2) untuk S, dan tiga (3) untuk SS. Lihat nilai mana yang tertinggi dan kedua tertinggi! Itulah kepribadian primer dan sekunder anda. Contoh: Skala C = 32 dan skala A = 30.
*Catatan: Hanya mungkin ada satu kepribadian primer dan satu kepribadian sekunder. Jika ada kesamaan nilai (antara skala satu sama lain) kemungkinan besar, itu karena kesalahan perhitungan.

Penjelasan
Jika lelah membaca artikel ini, anda bisa rehat sejenak. OK! Kepribadian primer adalah sindrom yang paling sering muncul dalam diri anda. Sedangkan, yang sekunder hanya mengikuti sebagai katar belakang. Keempat skala di atas dibuat berdasarkan sifat-sifat empat hormon yang paling banyak berpengaruh pada perilaku: Dopamin, Serotonin, Testosterone, dan Estrogen.
Tanda-tanda tingkat paparan testosterone dan estrogen, dapat diamati pada jari jemari tangan kanan. Semakin panjang jari tengah anda dibandingkan jari telunjuk. Maka, semakin banyaklah anda terpapar testosterone dalam kandungan.
Sebaliknya, jika jari telunjuk anda sama panjang atau bahkan lebih panjang dari jari manis. Itu pertanda bahwa anda cukup banyak terpapar estrogen. Anda juga bisa terpapar testosterone dan estrogen lebih tinggi saat puber atau ketika siklus bulanan.
Testosterone dan estrogen meninggalkan jejak pada raut muka. Orang yang memilki testosterone tinggi: Wajahnya akan terlihat seperti terkotak-kotak dengan rahang yang simetris, tulang pipi tinggi, tulang alis yang menonjol, dan dahi tinggi yang lebar. Sedangkan orang dengan estrogen tinggi akan berciri: Kulit wajah yang halus-jernih, bibir penuh, hidung kecil, wajah berbentuk bulat lembut, serta garis-garis wajah seperti bayi lainya.
Orang dengan testosterone tinggi akan bersikap maskulin. Sedangkan, orang dengan estrogen tinggi cenderung akan lebih feminin. Maskulin tidak harus pria dan feminin tidak berarti wanita. Bill Clinton ternyata pria dengan estrogen tinggi dan ia sangat berperasaan. Sebaliknya, istrinya Hillary jauh lebih tegas dan maskulin.
Itulah beberapa hal yang bisa anda baca dari wajah. Namun, sejauh ini para peneliti belum mampu menemukan dengan jelas. Ciri fisik seorang yang terpapar dopamin dan serotonin. Baik, terlalu lama berbicara tampaknya. Berikut, kepribadian anda akan dijelaskan pada keempat sindrom di bawah:

Sindrom Dopamin
            Neurotransmitter ini berkerabat dengan Norepinephrine dan diwakili oleh skala A. Helen Fisher menamai tipe kepribadian ini sebagai penjelajah. Para penjelajah adalah orang yang impulsif (bertindak tiba-tiba sesuai kata hati), bertindak seenaknya, mudah bosan dengan rutinitas/hal-hal terjadwal, kreatif, memiliki banyak minat, punya rasa ingin tahu yang tinggi, dermawan, fleksibel, gila sensasi, dan punya energi yang intens.
  • Sisi Positif
Para penjelajah akan jauh lebih mudah memusatkan pikiran pada hal-hal baru yang menarik perhatianya. Mereka senang menantang batasan. Mereka juga terkesan spontan dan penuh energi. Uang menurut mereka hanyalah alat untuk mencapai kesenangan. Penjelajah adalah orang yang mudah bergaul karena sikapnya yang fleksibel. Mereka adalah teman yang sangat menarik.
Mereka sering tertarik untuk menaklukan puncak-puncak tertinggi, pergi keliling dunia, mengarungi samudera, atau menembus lebatnya hutan. Namun, tidak semua petualangan harus berbau fisik karena, para penjelajah juga gila ide. Jika harus memilih antara pinggiran kota, kota besar, atau pegunungan. Penjelajah lebih suka tinggal di kota besar.
  • Sisi Negatif
Saya jadi teringat seorang teman saya. Dia sepertinya tidak peduli dengan sekolah karena sering masuk seenaknya. Hobi bolos dan menunda kuliah satu tahun hanya demi kesenangan. Para penjelajah akan terlihat seperti orang malas begitu menghadapi rutinitas. Kedermawanan mereka juga kadang berlebihan. Tanpa banyak pikir, biasanya mereka bisa menghabiskan uang (terkait impuslifitas). Penjelajah sering meninggalkan permasalahan tanpa terselesaikan. Mereka juga sungkan menunjukan perasaan yang sebenarnya.
Manusia yang terlalu banyak minat sering mengalami ketimpangan kimia dalam otak. Seperti kisah pematung, penyair, dan banyak orang kreatif lainya yang ternyata mengalami manikdepresi (sejenis gangguan pada sistem dopamin). para penjelajah sering terjebak dalam perjudian, narkoba, dan perzinahan. Mereka lebih menganggap seks atau hubungan sebagai suatu permainan. Maka, tidak jarang tipe ini bisa berpacaran dengan banyak wanita. Karena sikap spontanya, mereka juga sering sulit diandalkan.

Sindrom Serotonin
            Cowok cool dengan dandanan formal dan berpribadi sopan rupanya adalah manifestasi dominasi serotonin. Dinamai sebagai pembangun dan diwakili oleh skala B. Kepribadian ini amat memegang teguh nilai tradisi, gigih, dapat diandalkan, cenderung alim (moralis), ramah, sangat berhati-hati tapi bukan takut, mudah bergaul, taat peraturan, setia, rapih, terjadwal, terperinci, sabar, dan taat fakta. Banyak cewek menjunjung tinggi ciri pembangun: Taat beribadah, rajin menabung, dan baik hati. Serotonin juga bisa memicu estrogen dan oxytocin sehingga, perilaku menjadi lebih penyayang dan menyenangkan.
  • Sisi Positif
Pembangun adalah kepribadian yang paling mungkin menurunkan sifat alim pada anak mereka. Hal yang menurut saya paling mengagumkan adalah, kemampuan mereka dalam manajerial. Bisa menyisihkan uang untuk ditabung, mengelola gaji dengan cermat, dan sangat terjadwal. Pembangun bahkan memandang rutinitas sebagai hal yang indah.
Kemampuan manajerial mereka sanggup menyatukan banyak orang. Ini berkaitan dengan kompetensi besar para pembangun dalam kehidupan sosial. Pembangun sangat sopan dan berpegang pada norma/konvensi. Jika harus memilih antara pinggiran kota, kota besar, atau pegunungan. Pembangun lebih suka tinggal di pinggiran kota.
  • Sisi Negatif
Jika anda pikir semua sikap mereka itu baik, anda akan salah. Kegigihan dan keterperincian pembangun mengundang sikap pelit—kikir alias suka menimbun. Tradisi sering tidak dilandasi rasio sehingga, kadang pembangun melakukan banyak hal yang tidak masuk akal. Mereka sering bersikap pesimis terhadap hal baru. Sebab, berpikir bahwa hal itu belum banyak terbukti keberhasilanya. Pembangun juga mudah menghakimi orang karena, sifat moralis mereka.
Percaya tradisi dan dogmatis, para pembangun sering merasa “Hanya sayalah yang benar”.  Beberapa menjadi tertutup (secara ide) dan amat keras kepala. Pembangun sering meributkan hal-hal detail yang menurut mereka tidak sesuai dengan tradisi/kebiasaan. Seperti: Cara menyapu, menjemur pakaian, memasak, dsbg. Dominasi serotonin yang menekan testosterone dan dopamin. Membuat kepribadian ini menjadi yang paling tidak seksual di antara yang lain.

Sindrom Testosterone
            Einstein dan Bill Gates adalah contoh beberapa orang yang banyak terpapar testosterone dalam kandungan. Pada tes di atas kepribadian ini diwakili oleh skala C—Helen Fisher menamai mereka pengarah. Mereka berpikir secara logis, punya keahlian dalam bidang teknikal, beberapa amat pandai bermusik, fokus, lugas, pengagum pengendalian diri, sistematik, analitis, tegas, ketat, berpikir praktis, penuh percaya diri, pemberani, banyak akal, skeptis, kompetitif, haus pengetahuan, dan memandang sesuatu berdasarkan manfaat. Tipe ini adalah kepribadian yang paling teguh pendirianya. Sebelum bertindak mereka berpikir sangat matang.
  • Sisi Positif
Pengarah adalah kepribadian yang sangat mencegah campur tangan emosi  dalam pengambilan keputusan. Pengarah adalah manusia yang setia pada pasangan. Mereka tidak mau repot dengan urusan perkencanan atau perceraian. Maka itu, sebelum memilih pasangan biasanya mereka mempelajarinya dengan seksama. Mereka memandang kencan sebagai konsumsi energi, waktu, dan pikiran. Para pengarah adalah orang yang tahan terhadap rasa bosan dan isolasi.
Daya juang pengarah cenderung tinggi karena mereka lebih agresif mengejar pangkat. Fokus pengarah terhadap sesuatu membuat mereka sangat ahli dalam bidangnya. Pengarah juga sering terlihat begitu heroik. Seperti, masuk ke dalam gedung yang terbakar tanpa pikir panjang. Mereka adalah teman berbincang yang amat informatif. Jika harus memilih antara pinggiran kota, kota besar, atau pegunungan. Pengarah lebih suka tinggal di pegunungan.
  • Sisi Negatif
Sikap lugas dan terus terang pengarah justru sering terlihat kasar dan tidak sopan. Mereka juga skeptis (ragu) mengenai banyak hal yang sekiranya belum/tidak logis. Fokus pengarah terhadap kerja sering membuat mereka lupa keluarga. Orang dengan testosterone tinggi juga punya kekurangan sosial—mereka jadi lebih sulit bergaul. Sifat kompetitif/bersaing pengarah dalam percakapan sering berujung perdebatan. Pengarah berusaha mengendalikan diri karena tahu bahwa amarah mereka begitu brutal.
Pengarah tidak tahan jika harus bercakap dengan orang bodoh—ini juga salah satu penyebab sedikitnya teman mereka. Pengarah lebih sedikit tersenyum karena, pengaruh testosterone. Pengarah sering tidak menghormati otoritas/kekuasaan dan peraturan. Janin yang terpapar terlalu banyak testosterone ternyata rentan terhadap disleksia, gagap, dan gangguan kemampuan bahasa lainya. Pengarah juga sering mengalami buta perasaan dan terkesan dingin. Ilmuwan percaya bahwa testosterone ikut berperan dalam penyebab seorang anak menjadi autis. Kepribadian ini adalah yang paling seksual, di samping penjelajah.

Sindrom Estrogen
            Lembut dan menghindari cara-cara kekerasan, itulah ciri Mahatma Gandhi. Dialah yang mengalahkan Inggris, sang penjajah, tanpa peluru dan pertumpahan darah. Estrogen diwakili oleh skala D dan kita akan menyebut mereka sebagai negosiator. Seperti halnya Gandhi, negosiator adalah manusia yang pengasih, punya keahlian verbal yang baik, khayalan yang terasa hidup, intuisi tajam, ekspresif, menyenangkan, memegang prinsip menang-sama-menang, terampil menghadapi manusia, pandai membaca—merasakan emosi (empatik), mampu menyimpan fakta-fakta ambivalen (berlawanan satu sama lain), percaya kata hati, dan lihai melihat sesuatu dalam gambaran besar. Negosiator adalah teman berbincang yang asyik. Karena, kemampuan sosial mereka yang mumpuni.
  • Sisi Positif
Negosiator sangat ahli membaca apa yang tersirat, merakit fakta, menyatukan yang berlawanan, dan menggabungkan kategori. Mereka juga mampu berpikir cermat dengan mempertimbangkan banyak hal. Para negosiator sangat dalam meng-introspeksi diri. Mereka mudah merasakan kepedihan dan penderitaan orang lain. Bagi negosiator, tiap orang itu unik, istimewa, dan penting.
Mereka mampu membangun hubungan yang akrab dengan orang di sekitar. Negosiator adalah orang yang bersahabat, autentik (bisa dipercaya), diplomatis, penolong, dan sopan. Para negosiator adalah orang yang mudah memercayai orang lain—ini terkait oxytocin. Negosiator adalah makhluk yang altruisme, mereka berpikir tentang bagaimana cara berkontribusi pada masyarakat. Jika harus memilih antara pinggiran kota, kota besar, atau pegunungan. Negosiator lebih suka tinggal di kota besar.
  • Sisi Negatif
Negosiator juga punya banyak kelemahan yang agak fatal. Kemampuan dalam melihat banyak sudut bisa membuat mereka tidak tegas, terlalu banyak berpikir, dan bukanya bertindak. Beberapa bahkan suka melantur dan terlihat agak bodoh. Ekspresifitas mereka kadang berlebihan atau malah terkesan didramatisir. Kebutuhan negosiator untuk menyenangkan orang lain sering berakhir pada kata mengalah. Karena mudah memercayai, sebagian negosiator gampang terbujuk. Introspeksi yang terlalu dalam kadang membuat mereka mengkritik atau bahkan mengejek diri sendiri.
Sifat menghindari konfrontasi membuat negosiator dapat menikam anda dari belakang dan kata-kata mereka bisa amat keji. Sebagian menggunakan kalimat-kalimat yang tidak selesai dan cepat mengganti topik sehingga, pembicaraan bisa terputus-putus. Negosiator juga bisa terlihat terlalu mau tahu dengan urusan orang lain. Mereka kadang mendramatisir komentar-komentar ringan dan bergumul di dalamnya. Bila dikhianati, mereka bisa tidak kenal maaf dan menyimpan dendam dalam waktu lama. Studi di beberapa Negara menunjukan bahwa negosiator sering terjangkit depresi klinis.

Pada Siapa Mereka Akan Tertarik
            Dimulai dari penjelajah yang juga akan tertarik kepada sesama penjelajah. Saat mencari pasangan, para penjelajah mencari teman bermain. Selanjutnya ada pembangun yang sama-sama tertarik dengan orang seperti mereka—pembangun juga. Saat mencari pasangan, para pembangun mencari teman penolong. Ketiga adalah pengarah yang ternyata tertarik kepada negosiator. Ini bisa dimaknai sebagai maskulin tertarik kepada feminin. Saat mencari pasangan, para pengarah mencari teman berpikir. Terakhir, adalah negosiator yang tertarik pada pengarah. Kepribadian yang berlainan saling tertarik, seperti prinsip magnet—feminin tertarik pada maskulin. Saat mencari pasangan, negosiator mencari teman jiwa.
Tapi, tipe-tipe ini bisa saja tertarik dengan kepribadian lain. Contoh: Penjelajah yang tertarik pada negosiator atau pengarah yang tertarik dengan sesama pengarah. Kita bukanlah semata mesin biologis karena, kemana kita menentukan jodoh bisa dipengaruhi oleh banyak hal, contoh: Faktor pengasuh, kesamaan minat dan latar belakang, kedekatan, penampilan, serta pengaruh faktor penghalang.
Namun, ternyata kepribadian sekunder pun berlaku simetris dalam perjodohan. Seperti: PENGARAH/pembangun yang juga akan tertarik pada NEGOSIATOR/pembangun. Saat kepribadian sekunder menimbulkan konflik, mereka akan kembali ke disposisi primer. Contoh: Saat PENGARAH/pembangun bertengkar dengan NEGOSIATOR/pembangun. kemungkinan, para pembangun ini akan meributkan masalah aturan dan jadwal. Lalu, untuk menghindari konflik, si negosiator biasanya akan mengalah.
Lewat tes ini, kita juga bisa meramalkan konflik apa (bersama teman/pasangan) dan kapan itu akan terjadi, berdasarkan disposisi masing-masing. Kita adalah campuran keempat kepribadian itu maka, jangan heran jika kadang kita bertindak di luar karakter. Beberapa peristiwa penting juga dapat mengubah gen manusia.
Seperti: kecelakaan, vonis kanker, tobat, dll. Semua sifat di atas sekurang-kurangnya mempengaruhi 50% kepribadian anda. Karena, kepribadian terdiri dari atas 2 hal, yaitu: Tempramen dan karakter. Tempramen adalah bawaan biologis seperti: kecerdasan, pola pikir, religiositas, dan kreatifitas. Sedangkan, karakter adalah hasil didikan, pergaulan, dan pemikiran.
Tes ini juga menyediakan pemetaan komprehensif mengenai metode PDKT. Saat bertemu pengarah, bertindaklah seperti seorang negosiator. Saat bertemu negosiator, jadikan diri anda maskulin! Saat mendekati penjelajah, tonjolkanlah impulsifitas! Ketika menemui pembangun sopanlah dan rapihkan penampilan! Tapi, menjadi orang lain amat melelahkan. Maka, pilihlah yang sesuai dengan disposisi anda! Agar langgeng ke depanya.

Daftar Pustaka
Fisher, Helen (2011). Why Him, Why Her? Jakarta: Ufuk Publishing.